Businesstrack.id- Menteri Perdagangan, Budi Santoso, mengungkapkan tiga program kerja Kementerian Perdagangan yang menjadi bagian dari Program Quick Wins di bidang perekonomian. Ketiga program tersebut adalah Pengamanan Pasar Dalam Negeri, Perluasan Pasar Ekspor, dan Peningkatan Usaha Kecil dan Menengah Berani Inovasi, Siap Adaptasi (UKM BISA) Ekspor. Pernyataan ini disampaikan setelah Rapat Koordinasi (Rakor) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama 7 Kementerian yang digelar pada Minggu, 3 November 2024, di Jakarta.
Fokus Program Kerja
Dalam penjelasannya, Mendag Budi menegaskan bahwa ketiga program kerja ini akan menjadi kontribusi signifikan Kemendag dalam program kementerian di bidang perekonomian. “Kami memerlukan dukungan dari pelaku usaha, pemangku kepentingan, dan pegawai Kemendag untuk menjalankan ketiga program ini dengan efektif,” ujarnya.
1. Pengamanan Pasar Dalam Negeri
Program ini menargetkan pemanfaatan 22 pasar yang dibangun pada 2024, serta penyelesaian Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) produk nilon dari Tiongkok, Thailand, dan Taiwan. Selain itu, ada juga upaya pengawasan perdagangan berkelanjutan untuk 40 jenis produk, serta pemantauan saat Natal dan Tahun Baru (Nataru) untuk memastikan distribusi barang kebutuhan pokok tetap lancar. Mendag Budi berharap peningkatan nilai transaksi produk dalam negeri pada Hari Belanja Online Nasional (HarBolNas) dapat mencapai 50 persen untuk mendukung UMKM di lokapasar.
2. Perluasan Pasar Ekspor
Dalam program ini, Mendag Budi menargetkan penyelesaian tiga perundingan perdagangan bilateral dengan Kanada, Eurasia, dan Peru. Saat ini, perundingan dengan Kanada masih berlangsung dalam skema kemitraan ekonomi komprehensif, sementara perundingan dengan Eurasia dan Peru juga menunjukkan kemajuan yang signifikan. Mendag Budi juga menekankan pentingnya percepatan penyelesaian perundingan CEPA antara Indonesia dan Uni Eropa untuk meningkatkan daya saing produk ekspor nasional.
3. UKM BISA Ekspor
Program ini mencakup lima target, termasuk pengembangan ekosistem UKM ekspor dan pembentukan dua pusat ekspor baru di luar Pulau Jawa. Target lainnya adalah tercetaknya 100 UKM ekspor hasil program UKM BISA Ekspor dan memberikan pelatihan ekspor kepada 600 UKM. Selain itu, optimalisasi peran perwakilan perdagangan dalam promosi ekspor UKM juga menjadi fokus, dengan target transaksi mencapai USD 55 juta.
Pentingnya Kolaborasi
Mendag Budi menekankan pentingnya kontribusi dari semua pemangku kepentingan untuk mencapai target-target ini. “Kolaborasi dan sinergi antara pemangku kepentingan dan jajaran Kemendag sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan program ini,” pungkasnya.
Dengan langkah-langkah ini, Kementerian Perdagangan berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, melindungi pasar dalam negeri, serta memberikan dukungan bagi UMKM untuk berkontribusi lebih besar dalam perekonomian nasional.