Pemerintah Komitmen Dukung Transisi Energi Melalui Pengembangan Energi Terbarukan

Must read

Businesstrack.id- Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi energi menuju energi hijau, dengan fokus pada pengembangan energi terbarukan nasional. Komitmen tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rionald Silaban, dalam sebuah diskusi dengan media di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Kamis malam (7/11).

“Komitmen pemerintah terkait dengan transisi energi itu adalah sesuatu yang mutlak dan kita berusaha memenuhinya dengan baik,” ujar Rionald dalam Press Tour bertajuk “Dukungan Fiskal Pemerintah dalam Mendorong Ketahanan Energi dan Meningkatkan Penerimaan Negara.”

Salah satu langkah konkret yang diambil pemerintah adalah melalui pengembangan PT Geo Dipa Energi (Persero), yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berfokus pada pemanfaatan energi panas bumi untuk menghasilkan listrik. Rionald menjelaskan, Kemenkeu memberikan berbagai bentuk dukungan kepada Geo Dipa, baik dalam hal pendanaan eksplorasi maupun dukungan penjaminan pemerintah.

“Geo Dipa adalah Special Mission Vehicle (SMV) yang dibina dan diawasi oleh Kemenkeu untuk mengoptimalkan potensi energi panas bumi menjadi listrik. Kami bersama-sama berkomitmen agar pembangkit listrik geothermal Indonesia semakin berkembang dan semakin banyak, salah satunya melalui Geo Dipa,” kata Rionald.

Dukungan Fiskal dan Penjaminan Pemerintah
Geo Dipa mendapat dukungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), termasuk Penyertaan Modal Negara (PMN). Pada 2015, Geo Dipa menerima PMN sebesar Rp607,307 miliar, dan pada 2020 sebesar Rp700 miliar. Selain itu, Geo Dipa juga mendapat penjaminan pemerintah (government guarantee) untuk proyek-proyek pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), seperti PLTP Dieng 2 dan Patuha 2, dengan total penjaminan sebesar 335 juta dolar AS melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).

Direktur Kekayaan Negara Dipisahkan DJKN Kemenkeu, Meirijal Nur, menyampaikan bahwa PMN yang diberikan tersebut digunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur yang inovatif dan berkelanjutan dalam sektor energi terbarukan, khususnya panas bumi. Sementara itu, Direktur Hukum dan Hubungan Masyarakat DJKN Kemenkeu, Tedy Syandriadi, menegaskan bahwa dukungan APBN untuk Geo Dipa akan terus dimaksimalkan untuk menciptakan energi bersih dan berkelanjutan.

Salah satu proyek strategis yang dikembangkan Geo Dipa adalah PLTP Patuha Unit 1 yang terletak di Ciwidey, Jawa Barat. Proyek ini bukan hanya menghasilkan listrik, tetapi juga memberikan kontribusi besar bagi keberlanjutan energi bersih di Indonesia. “Proyek ini merupakan bukti nyata bahwa APBN dapat bekerja untuk kepentingan masyarakat, menghasilkan energi yang ramah lingkungan dan mendukung ketahanan energi nasional,” ujar Tedy.

Target Bauran Energi Baru Terbarukan (EBT)
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menegaskan bahwa Indonesia tetap berkomitmen pada target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025. Meskipun realisasi EBT pada 2023 tercatat sebesar 13,1 persen, dari target tahunan sebesar 17,9 persen, pemerintah optimis capaian tersebut akan terus meningkat dengan berbagai program pengembangan energi terbarukan yang tengah digencarkan.

“Target EBT 23 persen pada 2025 tetap jalan. Kami akan terus mendorong percepatan pengembangan energi terbarukan, termasuk energi panas bumi, agar Indonesia bisa mencapai target tersebut,” ujar Arifin dalam konferensi pers “Capaian Sektor ESDM Tahun 2023 dan Program Kerja Tahun 2024.”

Dengan berbagai dukungan fiskal, kebijakan, dan proyek-proyek strategis seperti yang dilakukan Geo Dipa, Indonesia semakin memantapkan langkahnya dalam mewujudkan transisi energi yang berkelanjutan menuju energi hijau.

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article