OJK: Fintech Berperan Kunci dalam Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Menuju 8% pada 2029

Must read

Businesstrack.id- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa industri financial technology (fintech) memainkan peran penting dalam mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang ditargetkan dapat tumbuh sebesar 8 persen pada 2029 oleh pemerintahan Prabowo Subianto. Menurut Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, fintech merupakan bagian integral dari ekosistem yang mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Fintech berkontribusi dalam menciptakan ekosistem yang lebih inklusif dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ini adalah bagian yang utuh yang mendukung pencapaian target ekonomi nasional,” ujar Mahendra dalam acara The 6th Indonesia Fintech Summit and Expo (IFSE) 2024 di Jakarta, Selasa (12/11).

Meningkatkan Akses Pembiayaan untuk UMKM

Mahendra menjelaskan bahwa peran fintech sangat vital dalam meningkatkan akses pendanaan, khususnya bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang kesulitan mendapatkan pembiayaan dari lembaga keuangan konvensional. Fintech memberikan solusi pembiayaan yang lebih cepat, mudah, dan terjangkau, sehingga memperluas inklusi keuangan di Indonesia.

“Dengan hadirnya fintech, pelaku UMKM yang sebelumnya terbatas dalam akses pendanaan dapat memperoleh pembiayaan dengan cara yang lebih mudah dan efisien,” katanya.

Peningkatan Literasi dan Inklusi Keuangan

Lebih lanjut, Mahendra menekankan bahwa selain memberikan akses pembiayaan, industri fintech juga berperan dalam meningkatkan literasi keuangan dan inklusivitas keuangan masyarakat. Konvergensi yang semakin baik antara fintech dan industri jasa keuangan tradisional memperkuat upaya ini, dengan tujuan memperluas pemahaman masyarakat tentang produk keuangan dan mendorong partisipasi yang lebih besar dalam perekonomian digital.

“Fintech memfasilitasi pertumbuhan inklusi dan literasi keuangan, yang pada gilirannya mendukung kontribusi setiap sektor terhadap produk domestik bruto (PDB),” tambah Mahendra.

Peningkatan Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko

OJK juga mendorong industri fintech untuk terus meningkatkan kualitas penyaluran pembiayaan, dengan tetap menjaga perlindungan konsumen, manajemen risiko, dan tata kelola yang baik. Hal ini penting untuk memastikan industri fintech dapat berkembang secara berkelanjutan dan mendukung ekonomi Indonesia.

“Pemerintah melalui OJK akan terus memberikan fasilitasi kebijakan, pengaturan yang tepat, dan upaya pengembangan yang sesuai untuk memastikan fintech dapat mendukung ekonomi Indonesia secara optimal,” kata Mahendra.

Pertumbuhan Pembiayaan Fintech P2P Lending

Menurut data terbaru dari OJK, outstanding pembiayaan yang disalurkan oleh industri fintech P2P lending pada September 2024 tumbuh sebesar 33,73 persen secara year on year (yoy), mencapai nominal Rp74,48 triliun. Sementara itu, tingkat risiko kredit macet (TWP90) tetap terjaga stabil di angka 2,38 persen, yang mencerminkan pengelolaan risiko yang baik oleh sektor fintech.

Dengan pencapaian tersebut, industri fintech di Indonesia semakin menunjukkan kemampuannya untuk mendorong inklusi keuangan dan mendukung pembiayaan yang lebih merata, terutama bagi sektor-sektor yang membutuhkan akses keuangan lebih besar.

#Fintech #OJK #P2PLending #PertumbuhanEkonomi #InklusiKeuangan

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article