Sektor Asuransi Jiwa Indonesia Catatkan Kinerja Positif di Kuartal III 2024

Must read

Businesstrack.id- Sektor asuransi jiwa Indonesia mencatatkan kinerja positif hingga akhir kuartal III 2024 dengan total pendapatan mencapai Rp166,27 triliun, meningkat 2,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ketua Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Budi Tampubolon, menyampaikan bahwa pencapaian ini mencerminkan keberhasilan 56 perusahaan asuransi jiwa di Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi global.

“Pertumbuhan ini didorong oleh capaian positif dari total pendapatan premi yang meningkat 0,2 persen dengan total nilai mencapai Rp132,27 triliun,” ujar Budi dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu (30/11).

Ia menambahkan bahwa peningkatan pendapatan premi didorong oleh kenaikan premi lanjutan sebesar 4,2 persen yoy menjadi Rp56,6 triliun, serta kenaikan premi reguler yang mencapai 5,7 persen yoy dengan total capaian Rp79,08 triliun. Selain itu, hasil investasi yang diperoleh hingga September 2024 juga tercatat meningkat sebesar 15,1 persen yoy menjadi Rp26,95 triliun.

Budi menjelaskan, meskipun menghadapi kondisi ekonomi yang menantang, industri asuransi jiwa berhasil mencatatkan hasil positif, terutama pada pendapatan premi lanjutan dan premi yang dibayarkan secara berkala. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan loyalitas dari pemegang polis serta kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan pentingnya proteksi asuransi.

Di sisi lain, Ketua Bidang Kanal Distribusi dan Inklusi Tenaga Pemasar AAJI, Elin Waty, mengungkapkan bahwa industri asuransi jiwa mengalami penurunan dalam total pembayaran klaim sepanjang Januari hingga September 2024. Secara keseluruhan, industri asuransi jiwa telah membayarkan total klaim dan manfaat sebesar Rp119,97 triliun, menurun 2 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023. Pembayaran klaim tersebut diberikan kepada 16,76 juta penerima manfaat.

Penurunan klaim ini, kata Elin, dipengaruhi oleh penurunan klaim surrender yang turun sebesar 15,2 persen yoy menjadi Rp58,11 triliun. Namun, klaim lainnya mengalami kenaikan, seperti klaim partial withdrawal yang meningkat 19,4 persen menjadi Rp15,05 triliun. Tren ini menunjukkan bahwa pemegang polis lebih memilih untuk mempertahankan polis mereka sambil memanfaatkan fitur pengambilan sebagian manfaat.

Lebih lanjut, klaim asuransi kesehatan juga mengalami lonjakan signifikan, tumbuh 37,2 persen yoy menjadi Rp20,91 triliun, jauh melampaui peningkatan premi asuransi kesehatan yang hanya tercatat Rp14,98 triliun. Elin menjelaskan bahwa lonjakan klaim kesehatan ini dipengaruhi oleh tingginya inflasi biaya kesehatan, dengan rasio klaim terhadap premi yang telah mencapai 139,5 persen, melebihi peningkatan klaim pada tahun 2023.

Meskipun ada tantangan ekonomi global, kinerja positif sektor asuransi jiwa Indonesia menunjukkan adanya daya tahan yang kuat, dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya proteksi asuransi dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi.

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article