BI Catat Aliran Modal Asing Keluar Bersih Rp4,31 Triliun pada 23-24 Desember 2024

Must read

Businesstrack.id- Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa aliran modal asing keluar bersih dari pasar keuangan domestik mencapai Rp4,31 triliun selama periode transaksi 23-24 Desember 2024. Aliran keluar tersebut terdiri dari berbagai instrumen pasar, yaitu Rp0,63 triliun di pasar saham, Rp0,86 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), dan Rp2,82 triliun di pasar Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Aliran Modal Asing Masih Positif Sejak Awal Tahun

Meski terjadi aliran keluar pada dua hari terakhir Desember, secara kumulatif sejak awal tahun, Indonesia masih mencatatkan aliran modal asing yang positif. Berdasarkan data BI, total modal asing masuk bersih sepanjang 1 Januari hingga 24 Desember 2024 mencapai:

  • Rp15,61 triliun di pasar saham,
  • Rp37,94 triliun di pasar SBN,
  • Rp167,83 triliun di pasar SRBI.

Pada semester II-2024, nonresiden tercatat melakukan pembelian neto yang signifikan, yaitu:

  • Rp15,27 triliun di pasar saham,
  • Rp71,90 triliun di pasar SBN,
  • Rp37,48 triliun di pasar SRBI.

Premi Risiko dan Nilai Tukar Rupiah

Meski ada sedikit peningkatan aliran modal keluar, premi risiko investasi Indonesia atau credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun tercatat sedikit meningkat menjadi 76,02 basis poin (bps) pada 26 Desember 2024, dibandingkan dengan 75,86 bps pada 20 Desember 2024. Meskipun demikian, angka tersebut masih tergolong stabil di bawah level 100 bps, mencerminkan bahwa investor masih melihat Indonesia sebagai pasar yang cukup aman meskipun ada ketidakpastian global.

Rupiah, pada perdagangan awal Jumat (27/12), dibuka di level Rp16.180 per dolar AS, menguat tipis dibandingkan dengan penutupan perdagangan Selasa (24/12) yang tercatat Rp16.185 per dolar AS. Di sisi lain, Indeks dolar AS menguat ke level 108,13 pada akhir perdagangan Selasa, yang menunjukkan adanya pergerakan volatilitas di pasar mata uang global.

Sementara itu, imbalan hasil SBN Indonesia tenor 10 tahun tercatat mengalami penurunan menjadi 7,00 persen, meskipun imbalan hasil US Treasury Note 10 tahun naik menjadi 4,583 persen.

Peran BI dalam Menjaga Ketahanan Eksternal Ekonomi

Bank Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait lainnya dalam menjaga ketahanan ekonomi Indonesia. BI juga terus mengoptimalkan bauran kebijakan yang tepat guna untuk menghadapi tantangan eksternal, menjaga stabilitas ekonomi domestik, serta mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.

“BI terus berkoordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi kebijakan untuk menjaga ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso.

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article