Businesstrack.id- Indonesia mencatatkan angka inflasi tahunan terendah dalam sejarahnya, yaitu 1,57 persen pada Desember 2024. Pencapaian ini diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada konferensi pers yang digelar pada Kamis (2/1).
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengungkapkan bahwa angka inflasi tersebut merupakan yang terendah yang pernah tercatat oleh BPS sejak lembaga ini mulai melakukan perhitungan inflasi pada tahun 1958, yang awalnya hanya mencakup Jakarta, dan kini telah meliputi seluruh 38 provinsi di Indonesia.
Menurut Pudji, meskipun terdapat kenaikan pada beberapa kategori barang dan jasa, seperti perawatan pribadi dan jasa (7,02 persen), penyediaan makanan dan minuman (2,48 persen), serta pendidikan (1,94 persen), namun secara keseluruhan, inflasi tetap tercatat sangat rendah.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa meskipun ada tekanan harga global dan faktor domestik, inflasi tetap terkendali dengan baik. Pemerintah berkomitmen untuk menjaga stabilitas ekonomi dengan memastikan pasokan pangan yang cukup, mengendalikan harga, serta mendukung pemulihan sektor-sektor ekonomi yang berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Pencapaian inflasi yang rendah ini merupakan indikator positif bagi perekonomian Indonesia, dan kami akan terus bekerja keras untuk menjaga stabilitas harga serta menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Airlangga Hartarto.
