Businesstrack.id- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat pada Senin pagi, meskipun mayoritas bursa saham kawasan Asia mengalami pelemahan. IHSG tercatat menguat 11,69 poin atau 0,16 persen ke posisi 7.176,12, sementara Indeks LQ45 naik 1,38 poin atau 0,16 persen ke level 839,16.
Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, mengatakan bahwa IHSG hari ini berpotensi untuk mencoba menembus level 7.200, didorong oleh penguatan bursa saham Amerika Serikat (AS) pada pekan lalu. Namun, jika gagal menembus level tersebut, IHSG diperkirakan akan menguji support di level 7.100.
Sementara itu, bursa saham regional Asia cenderung bergerak bervariasi. Indeks Nikkei Jepang melemah 472,78 poin atau 1,19 persen ke level 39.421,75, sedangkan indeks Shanghai China turun 15,71 poin atau 0,49 persen ke posisi 3.195,72. Indeks Kuala Lumpur juga melemah tipis 0,96 poin atau 0,06 persen ke posisi 1.628,50, sementara indeks Straits Times Singapura justru mencatatkan penguatan sebesar 17,42 poin atau 0,46 persen ke 3.819,25.
Beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan bursa saham Asia di antaranya adalah keputusan Bank Sentral China (PBOC) yang dilaporkan akan memangkas suku bunga acuannya pada tahun 2025 dan kebijakan Kementerian Perdagangan China yang berencana membatasi ekspor teknologi untuk komponen baterai dan pemrosesan mineral penting seperti litium dan galium.
Di sisi lain, Wall Street berhasil mencatatkan penguatan pada perdagangan Jumat (03/01) meskipun masih tercatatkan penurunan mingguan. Indeks S&P 500 melonjak 1,26 persen, Dow Jones Industrial Average menguat 0,8 persen, dan Nasdaq Composite meningkat 1,77 persen. Kenaikan ini dipimpin oleh sektor teknologi, dengan saham Nvidia dan Super Micro Computer yang melonjak tajam berkat investasi berkelanjutan dalam teknologi kecerdasan buatan (AI).