Businesstrack.id- PT Pupuk Indonesia menyiapkan distribusi pupuk bersubsidi sebanyak 9,55 juta ton pada 2025 untuk mendukung program swasembada pangan nasional. Pupuk ini terdiri dari 4,6 juta ton urea, 4,3 juta ton NPK, dan 500 ribu ton pupuk organik. Proses distribusi sudah dimulai pada 1 Januari 2025.
Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia, Tri Wahyudi Saleh, dalam acara Farmer Meeting di Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Senin (6/1), menyatakan bahwa jumlah kuota pupuk bersubsidi pada 2025 lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 7,2 juta ton. Peningkatan ini diharapkan dapat mengatasi kekurangan distribusi pada 2024 yang disebabkan oleh keterlambatan penerimaan kontrak pada April 2024.
Hingga saat ini, PT Pupuk Indonesia telah menyalurkan sekitar 10 ribu ton pupuk bersubsidi yang sudah tersebar di seluruh Indonesia. Tri Wahyudi juga mengimbau agar petani menggunakan pupuk tersebut secara tepat untuk mendukung hasil pertanian yang optimal.
“PT Pupuk Indonesia senantiasa siap mendukung program pemerintah dalam bidang pertanian, terutama percepatan swasembada pangan nasional melalui penyediaan pupuk bersubsidi dan non-subsidi,” ujar Tri Wahyudi.
Perusahaan ini juga mendukung pertanian berkelanjutan dengan menyediakan layanan tambahan seperti uji tanah dan rekomendasi dosis pemupukan yang tepat. Selain itu, PT Pupuk Indonesia meluncurkan Program Makmur (Mari Kita Majukan Usaha Rakyat) dengan layanan on-farm dan off-farm serta pendampingan oleh Tenaga Agronomis dan Taruna Makmur.
Pada 2024, PT Pupuk Indonesia berhasil melampaui target luas lahan untuk Program Makmur, dengan realisasi mencapai 451.536 hektare (ha), atau 129 persen dari target 350.000 ha, termasuk 124.845 ha khusus untuk padi. Selain itu, 170 ribu petani binaan di 24 provinsi turut terlibat dalam program tersebut.
Tri Wahyudi mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat swasembada pangan, dengan harapan program ini dapat tercapai dalam waktu sesingkat-singkatnya.