Unilever Indonesia Setujui Divestasi Bisnis Es Krim dan Rombak Direksi untuk Fokus pada Bisnis Inti

Must read

Businesstrack.id- PT Unilever Indonesia Tbk mengumumkan keputusan strategis melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk mendivestasikan bisnis es krimnya kepada PT The Magnum Ice Cream Indonesia, dengan nilai transaksi mencapai Rp7 triliun. Keputusan ini juga diikuti dengan perubahan besar dalam jajaran direksi perusahaan.

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap, menyatakan bahwa divestasi ini mencerminkan komitmen perusahaan untuk memperkuat posisinya dan mendorong pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan. “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham independen atas dukungan dan persetujuannya terhadap rencana ini,” kata Benjie dalam keterangan resminya.

Setelah transaksi selesai, hasil dari penjualan bisnis es krim ini akan didistribusikan sebagai dividen tunai kepada pemegang saham. Keputusan ini juga diharapkan dapat memperkuat posisi kas Unilever Indonesia serta mengurangi ketergantungan terhadap pendanaan eksternal.

Benjie menambahkan bahwa setelah divestasi, Unilever Indonesia akan fokus pada bisnis intinya yaitu produk home and personal care serta nutrition. Fokus yang lebih terarah pada kategori ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mendorong inovasi, yang pada gilirannya akan memperkuat posisi perusahaan di pasar dan meningkatkan kinerja keuangan.

Sementara itu, General Manager Ice Cream Indonesia, Amaryllis Esti Wijono, menyambut baik perubahan ini sebagai babak baru bagi bisnis es krim Unilever di Indonesia. Ia optimis bahwa perusahaan akan dapat memanfaatkan peluang pertumbuhan yang signifikan dengan lebih fokus dan fleksibel.

Selain keputusan strategis tersebut, Unilever Indonesia juga mengumumkan perubahan dalam jajaran direksi. Direksi baru yang diangkat adalah Alejandro Meinardo Jr Santos Concha, Vandana Suri, dan Neeraj Lal.

Alejandro Meinardo, yang sebelumnya menjabat sebagai VP Customer Development Indonesia, memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di bidang penjualan dan manajemen di berbagai pasar, termasuk Filipina dan Myanmar. Sementara Vandana Suri, yang berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang pemasaran dan branding, akan membawa keahliannya dalam mengembangkan merek dan kategori baru. Neeraj Lal, yang memiliki pengalaman lebih dari 22 tahun di Unilever, termasuk memegang posisi senior di pasar utama seperti Amerika Serikat dan Tiongkok, juga diangkat menjadi bagian dari jajaran direksi.

Benjie juga mengungkapkan apresiasinya terhadap para mantan direktur, Hernie Raharja, Ainul Yaqin, dan Vivek Agarwal, atas kontribusi mereka yang luar biasa. Hernie memilih untuk mengejar peluang di luar perusahaan, sementara Vivek dan Ainul akan melanjutkan karier mereka di tim manajemen global Unilever.

“Keputusan-keputusan strategis ini adalah bagian penting dari komitmen kami untuk membangun bisnis yang terus bertumbuh secara jangka panjang di Indonesia,” ujar Benjie, menegaskan bahwa Unilever Indonesia akan terus berinovasi dan siap menghadapi tantangan serta peluang di masa depan.

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article