Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Acuan Jadi 5,75 Persen untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi

Must read

Businesstrack.id- Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa suku bunga pasar uang overnight (IndONIA) berada di sekitar level BI-Rate, yaitu 6,03 persen pada 14 Januari 2025. Hal ini menunjukkan bahwa transmisi kebijakan moneter melalui jalur suku bunga berjalan dengan baik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Perry menjelaskan, suku bunga Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dengan tenor 6, 9, dan 12 bulan pada 10 Januari 2025 tercatat menarik bagi aliran masuk modal asing, masing-masing pada level 7,06 persen, 7,10 persen, dan 7,23 persen. Ini menunjukkan daya tarik yang tetap tinggi bagi investor asing meskipun ketidakpastian global masih berlanjut.

Sementara itu, untuk imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) dengan tenor 2 tahun dan 10 tahun per 14 Januari 2025 masing-masing meningkat menjadi 6,98 persen dan 7,25 persen, yang turut menjaga daya tarik instrumen keuangan domestik.

Perry juga mencatat bahwa suku bunga perbankan tetap terjaga berkat likuiditas perbankan yang memadai serta efisiensi perbankan yang semakin baik. Suku bunga deposito 1 bulan pada Desember 2024 tercatat sebesar 4,87 persen, sementara suku bunga kredit tercatat 9,20 persen, yang relatif stabil dibandingkan dengan level bulan sebelumnya.

Pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 14-15 Januari 2025, BI memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan (BI-Rate) sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,75 persen. Selain itu, suku bunga deposit facility dan lending facility masing-masing turun 25 bps menjadi 5 persen dan 6,5 persen.

Penurunan suku bunga ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dengan mendukung stabilitas makroekonomi dan meningkatkan daya tarik investasi di Indonesia.

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article