Businesstrack.id- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) bersama ExxonMobil telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mengembangkan sektor petrokimia dan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS), dengan nilai proyek mencapai 10 miliar dolar AS atau sekitar Rp162,64 triliun. Penandatanganan tersebut dilakukan pada Rabu, 22 Januari 2024 di Jakarta.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa proyek tersebut memiliki dampak strategis yang sangat besar bagi Indonesia, terutama dalam mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) hingga 90 persen. Teknologi CCS diharapkan dapat menjadi solusi penting dalam upaya Indonesia untuk mendukung program hilirisasi, menciptakan lapangan kerja, serta memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan.
“Kolaborasi ini merupakan langkah konkret untuk mempercepat hilirisasi dan memperkuat sektor petrokimia Indonesia. Selain itu, ExxonMobil juga berkomitmen memberikan pelatihan kepada tenaga kerja lokal untuk mencapai standar global,” ungkap Airlangga dalam pernyataannya.
Proyek ini juga menandai pentingnya pengembangan infrastruktur untuk mendukung teknologi CCS yang ramah lingkungan. Kerja sama ini diharapkan dapat menciptakan efek berganda bagi perekonomian Indonesia melalui peningkatan keterlibatan sektor swasta dan penciptaan peluang usaha baru di tingkat lokal.
Menurut Airlangga, MoU ini akan mengarah pada pembentukan Satuan Tugas Bersama yang akan memfasilitasi dan mengoordinasikan pelaksanaan proyek tersebut. Dengan demikian, diharapkan proyek ini dapat segera memasuki tahapan konstruksi dan menjadi proyek CCS pertama yang beroperasi di Indonesia.
Penandatanganan MoU juga menjadi bukti komitmen pemerintah Indonesia untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kompetitif dan ramah bagi investor global. Dalam kesempatan tersebut, Airlangga juga mengapresiasi keberadaan ExxonMobil yang telah beroperasi lama di Indonesia dan berharap kerja sama ini dapat mempercepat implementasi proyek-proyek strategis lainnya di sektor energi.
Dokumen MoU ditandatangani oleh Elen Setiadi, Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral Kemenko Perekonomian, dan Zoe Barinaga, Vice President ExxonMobil Chemical International Major Growth Ventures.