Businesstrack.id- Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Roeslani, menegaskan bahwa investasi yang dilakukan oleh BPI Danantara akan dijalankan dengan prinsip kehati-hatian, transparansi, serta integritas yang tinggi. Hal ini diungkapkan dalam acara Indonesia Economic Outlook 2025 di Jakarta, Rabu (27/2).
Rosan menyebutkan bahwa pihaknya telah menerima arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto terkait pelaksanaan investasi yang harus dilakukan dengan tata kelola yang baik, dan dengan menjunjung tinggi prinsip-prinsip good governance. Ia menekankan bahwa transparansi dan integritas adalah hal yang sangat penting dalam setiap langkah investasi yang diambil oleh BPI Danantara.
“Dalam menjalankan investasi ini, arahan dari Bapak Presiden adalah agar kita menjalankan dengan tata kelola perusahaan yang baik, good governance, secara hati-hati, dan yang paling penting adalah integritas yang baik,” ujar Rosan.
BPI Danantara, yang sepenuhnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia, memiliki 99 persen saham yang dikelola oleh badan ini, sementara 1 persen saham lainnya dimiliki oleh Kementerian BUMN sebagai saham seri A. Meskipun saham seri A hanya 1 persen, Rosan menegaskan bahwa kekuatan yang dimiliki saham tersebut sangat besar dalam pengelolaan BPI Danantara dan berperan penting dalam mencapai tujuan investasi yang lebih strategis.
Sebagai badan investasi yang diamanahkan oleh pemerintah, BPI Danantara bertugas untuk melakukan investasi di sektor-sektor yang memberikan dampak positif dan berkelanjutan bagi perekonomian Indonesia. Rosan berharap bahwa investasi yang dilakukan oleh BPI Danantara tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga menciptakan dampak positif yang signifikan bagi generasi mendatang.
“Tidak hanya saat ini, tetapi juga untuk masa depan, karena ini akan berdampak besar bagi anak cucu kita,” tambah Rosan.
Rosan juga menyampaikan bahwa tujuan investasi Danantara adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih tinggi. Target pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2029 diperkirakan mencapai 8 persen. Menurut Rosan, pada tahun ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan berada di kisaran 5,2 hingga 5,3 persen, sesuai dengan prediksi Bank Dunia dan OECD.
“Di banyak negara, pertumbuhan 5 persen sudah sangat luar biasa. Tetapi, untuk Indonesia, pertumbuhan 5 persen ini diharapkan akan berada di angka 5,2 hingga 5,3 persen pada tahun ini, yang juga sesuai dengan prediksi dari Bank Dunia dan OECD mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan,” ujar Rosan.