Businesstrack.id- Pegadaian optimis mengalami pertumbuhan signifikan di tahun 2025 dengan prediksi peningkatan laba sebesar 13%. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Pegadaian, Damar Latri Setiawan, setelah pemerintah resmi mengimplementasikan kegiatan usaha bulion atau bank emas pada Rabu, 26 Februari 2025.
Damar mengungkapkan bahwa bank emas menjadi sumber pertumbuhan baru bagi Pegadaian, dengan total saldo deposito emas yang diproyeksikan mencapai 12 ton. Sejak diperkenalkan pada 15 Januari 2025 melalui aplikasi Pegadaian Digital, produk deposito emas sudah menarik perhatian masyarakat dengan saldo emas yang kini telah mencapai lebih dari 300 kilogram.
Pada tahun 2024, Pegadaian juga mencatatkan pencapaian yang membanggakan dalam bisnis emasnya. Total kelolaan bisnis emas yang mencakup gadai emas, cicil emas, dan tabungan emas tercatat mencapai 90 ton, sedangkan penjualan emas melalui cicil emas dan tabungan emas naik 35% menjadi 9 ton dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Salah satu pencapaian penting Pegadaian adalah perolehan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 23 Desember 2024, yang menjadikan Pegadaian sebagai bank emas pertama di Indonesia. Dengan izin tersebut, Pegadaian kini dapat menjalankan berbagai kegiatan usaha bulion, termasuk deposito emas, pinjaman modal kerja emas, titipan emas korporasi, dan perdagangan emas.
Infrastruktur Pegadaian yang mendukung layanan bank emas juga diakui sangat mumpuni, dengan ruang penyimpanan emas terbesar di Indonesia yang memenuhi standar internasional, serta layanan penyimpanan agunan gadai yang 90% berbentuk emas. Damar optimis bahwa bank emas Pegadaian dapat berperan besar dalam mendukung perekonomian Indonesia, khususnya dalam meningkatkan daya saing melalui hilirisasi sektor emas.
“Dengan adanya bank emas ini, kami berharap dapat mendukung tercapainya Asta Cita, yang pada akhirnya berkontribusi pada kemajuan ekonomi Indonesia,” ujar Damar, yang merasa bangga Pegadaian menjadi pelopor bank emas di Indonesia.