Businesstrack.id- Perum Bulog memastikan bahwa ketersediaan stok beras nasional dalam keadaan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya hingga akhir Ramadhan 2025. Hal ini bertujuan untuk menjaga kestabilan pasokan beras dan menghindari kekurangan komoditas tersebut selama periode bulan puasa.
Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog, Mokhamad Suyamto, dalam keterangannya menyatakan bahwa stok beras yang dimiliki Bulog saat ini mencapai sekitar 1,9 juta ton, yang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir Ramadhan 2025. Suyamto menjelaskan bahwa Bulog telah mempersiapkan berbagai langkah untuk memastikan pasokan beras tetap stabil, baik dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) maupun dari pembelian gabah petani domestik.
Selain itu, dalam upaya menjaga kestabilan harga bahan pangan, Perum Bulog juga akan melaksanakan operasi pasar pangan murah di sejumlah daerah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengendalikan harga beras, gula, serta bahan pokok lainnya yang rentan mengalami lonjakan harga menjelang Ramadan dan hari raya.
“Untuk beras, kita melaksanakan stabilisasi harga di tingkat produsen maupun konsumen, agar harga tetap terjaga,” ujar Suyamto. Operasi pasar ini akan dilakukan di lokasi strategis dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah, Pos Indonesia, ID Food, serta BUMN terkait lainnya untuk memperluas jangkauan distribusi bahan pangan ke masyarakat.
Suyamto juga menambahkan bahwa Bulog memiliki penugasan dari pemerintah untuk menyerap gabah hasil panen petani guna menjaga ketahanan pangan nasional. Program penyerapan gabah ini bertujuan untuk memastikan pasokan beras tetap tercukupi, sekaligus memberikan harga yang adil bagi petani.
“Bulog membeli gabah kering panen (GKP) dengan harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp6.500 per kilogram, untuk mendukung kesejahteraan petani dan menjaga kestabilan harga beras di pasar,” ujar Suyamto.
Melalui langkah-langkah tersebut, Perum Bulog berkomitmen untuk memastikan kelancaran distribusi bahan pangan dan stabilitas harga di seluruh Indonesia. Suyamto optimis, dengan kerja sama antara Bulog, pemerintah, dan masyarakat, pasokan serta harga bahan pangan dapat tetap terjaga, memberikan manfaat langsung kepada petani dan konsumen di seluruh Indonesia.