Businesstrack.id- PT Pupuk Indonesia (Persero) mengumumkan rencana investasi sebesar Rp116 triliun untuk meningkatkan kapasitas produksi pupuk di Indonesia. Dana investasi ini akan digunakan untuk menyelesaikan megaproyek Kawasan Industri Pupuk di Fakfak, Papua Barat, yang diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan nasional.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa proyek tersebut merupakan langkah strategis untuk memastikan ketersediaan pupuk yang cukup guna mendukung swasembada pangan. Ia mengingatkan bahwa Indonesia pernah mencapai swasembada beras pada 1984 berkat pembangunan industri pupuk yang dimulai sejak 1959, dan hal itu tidak terlepas dari kontribusi besar sektor pupuk terhadap produktivitas pertanian.
“Dengan pertumbuhan penduduk Indonesia yang diperkirakan mencapai 324 juta jiwa pada 2045, kebutuhan beras nasional akan meningkat menjadi 37 juta ton. Oleh karena itu, peran pupuk dalam meningkatkan produktivitas pertanian sangat penting. Pupuk menyumbang sekitar 62 persen terhadap produktivitas pertanian,” ujarnya.
Rahmad juga menekankan pentingnya memastikan keterjangkauan pupuk bagi petani, yang dilakukan melalui digitalisasi distribusi pupuk bersubsidi. Pupuk Indonesia telah meluncurkan sistem i-Pubers yang memungkinkan penebusan pupuk menggunakan KTP dan mengawasi distribusi secara real-time melalui command center. Dengan digitalisasi ini, perusahaan dapat memantau perjalanan pupuk mulai dari kapal pengangkut, gudang penyimpanan, hingga kios-kios distribusi di seluruh Indonesia.
Dengan langkah ini, Pupuk Indonesia berharap dapat berkontribusi lebih besar dalam mencapai swasembada pangan di Indonesia, sekaligus memperkuat sektor pertanian yang berkelanjutan.