Bulog Pastikan Serapan Gabah Petani di Jawa Timur Sesuai HPP, Dukung Program Swasembada Pangan

Must read

Businesstrack.id- Direktur SDM dan Umum Perum Bulog Sudarsono Hardjosoekarto memastikan serapan gabah petani di Jawa Timur akan optimal sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram untuk Gabah Kering Panen (GKP). Penegasan tersebut disampaikan dalam acara Panen Raya Padi Serentak yang diadakan di 37 kabupaten/kota se-Jawa Timur, dengan pusat kegiatan di Desa Kartoharjo, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, pada Senin (7/4).

Menurut Sudarsono, penyerapan gabah petani sesuai dengan HPP ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mewujudkan misi swasembada pangan yang telah dicanangkan. “Ini sangat menggembirakan, khususnya di Ngawi. Dengan kadar air gabah rata-rata 25 persen, kualitas hasil panen tahun ini dinilai sangat baik. Petani juga mendapatkan harga beli sesuai dengan HPP Rp6.500 per kilogram sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo. Ini pasti nanti rendemenya juga bagus,” ujar Sudarsono.

Selain itu, Sudarsono juga mengungkapkan bahwa petani di Ngawi semakin cenderung menggunakan pupuk organik untuk tanaman padi mereka. Tren penggunaan pupuk organik terus meningkat, dan meskipun di awal penerapan hasilnya belum maksimal, diperkirakan ke depannya produktivitas akan semakin meningkat. “Baru di tahun kedua dan seterusnya itu makin subur, produksinya makin tinggi. Ini luar biasa, bisa juga akan menjadi contoh nasional,” tambahnya.

Sudarsono juga menekankan posisi strategis Jawa Timur dalam mendukung program swasembada pangan nasional yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. “Jawa Timur ini barometer nasional, baik dari sisi produksi maupun penyerapan. Sampai hari ini, dari target 593 ribu ton, sudah terserap 152 ribu ton atau 25 persen. Ini sejalan dengan capaian nasional,” jelasnya.

Pimpinan Wilayah Bulog Jawa Timur, Langgeng Wisnu A, memastikan bahwa kapasitas Gudang Bulog di Jawa Timur masih aman untuk menampung hasil serapan gabah petani. Bahkan, jika kapasitas gudang penuh, Bulog siap memindahkan gabah ke wilayah defisit, seperti Indonesia Timur. “Aman, kami juga disupport oleh kantor pusat untuk memindahkan barang, karena memang kita Jawa Timur kan surplus, kita pindahkan ke daerah-daerah defisit mungkin ke Indonesia Timur,” kata Langgeng.

Selain itu, Bulog juga terus berupaya mempermudah akses petani, terutama dalam hal ongkos angkut dari sawah ke jalan utama. Penggunaan mesin panen modern seperti combine harvester terbukti efektif dalam menjaga kualitas gabah tetap baik.

Pada tahun 2024, Jawa Timur mencatatkan luas panen padi sebesar 1.616.985 hektare, dengan produktivitas mencapai 5,73 ton Gabah Kering Giling (GKG) per hektare, yang menghasilkan 9.270.435 ton GKG atau setara dengan 5.352.936 ton beras. Dengan pencapaian tersebut, Jawa Timur menjadi salah satu provinsi dengan produksi padi tertinggi di Indonesia, menyumbang 17,44 persen terhadap produksi padi nasional.

Acara panen raya serentak ini turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Direktur SDM dan Umum Perum Bulog Sudarsono Hardjosoekarto, Dewan Pengawas Perum Bulog Frans BM Dabukke, Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Jatim Langgeng Wisnu A, Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin, Plt Kajati Jatim Setiawan Budi Cahyono, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, serta Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementan RI Rachmat.

Dengan hasil panen raya serentak ini, Jawa Timur tidak hanya menjadi kebanggaan daerah, tetapi juga memberikan inspirasi bagi ketahanan pangan nasional, serta menegaskan komitmen Bulog dan pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan Indonesia.

 

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article