Businesstrack.id- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) ke sektor pangan sebesar Rp14,3 triliun hingga akhir 2024. Jumlah tersebut setara dengan 43 persen dari total portofolio KUR BNI yang mencapai Rp33,2 triliun, dan telah menjangkau 128 ribu debitur di seluruh Indonesia.
Corporate Secretary BNI, Okki Rushartomo, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk nyata kontribusi BNI terhadap program prioritas pemerintah dalam memperkuat ketahanan dan kemandirian pangan nasional.
“BNI terus memperkuat ekosistem UMKM di sektor pangan sebagai bagian dari misi mendukung swasembada pangan,” ujar Okki, Sabtu (13/4).
BNI menawarkan akses pengajuan KUR secara mudah melalui seluruh outlet BNI maupun daring melalui laman resmi https://kreditkecil-program.bni.co.id. Program KUR BNI hadir dengan bunga ringan dan persyaratan yang dirancang sesuai dengan kebutuhan pelaku UMKM.
Tersedia berbagai skema pembiayaan, mulai dari KUR Supermikro (hingga Rp10 juta), KUR Mikro (Rp10 juta–Rp100 juta), KUR Kecil (hingga Rp500 juta), hingga KUR PMI (maksimal Rp100 juta). Khusus kredit dengan plafon hingga Rp100 juta, nasabah tidak diwajibkan memberikan agunan tambahan.
Tak hanya dalam pembiayaan, BNI juga aktif mendukung inisiatif Kementerian Koperasi dan UKM dalam pengembangan kelembagaan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) menjadi koperasi, yang nantinya bisa berperan sebagai penyalur pupuk bersubsidi.
“BNI siap memberikan pembiayaan modal kerja bagi Gapoktan yang bertransformasi menjadi koperasi, agar mampu mendukung distribusi pupuk sekaligus pengembangan usaha sektor pangan lainnya,” jelas Okki.
Langkah ini sejalan dengan misi besar pemerintah dalam mewujudkan Asta Cita—agenda pembangunan nasional yang menekankan pada ketahanan pangan yang berkelanjutan dan merata.