Businesstrack.id- PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali mencatatkan total penyaluran kredit sebesar Rp23,3 triliun pada triwulan I 2025, dengan porsi besar diserap oleh sektor produktif, terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, menyampaikan bahwa 58,40 persen dari total kredit yang disalurkan terfokus pada kredit produktif, di mana sekitar 50,86 persen atau Rp11,8 triliun diserap oleh UMKM. Sebanyak Rp487,4 miliar di antaranya merupakan penyaluran melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang terealisasi 170 persen dari target.
“Pencapaian ini sesuai dengan visi kami untuk mendukung UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan,” kata Sudharma di Denpasar, Bali, Rabu (16/4).
Untuk mendukung UMKM naik kelas, Bank BPD Bali menyediakan produk Kredit Kusuma Sari dan menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Badung melalui program Subsidi Kredit Usaha Mikro Badung Sejahtera (Sidi Kumbara).
Secara keseluruhan, penyaluran kredit tumbuh 8,80 persen dibandingkan periode yang sama pada 2024, melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp23,03 triliun. Kualitas kredit juga terjaga dengan angka kredit bermasalah (NPL) 0,90 persen, menunjukkan pengelolaan yang sehat.
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun mencapai Rp33,66 triliun, melebihi target Rp32,69 triliun, dan tumbuh 9,67 persen dibandingkan triwulan I 2024.
Pencapaian ini mendorong total aset Bank BPD Bali mencapai Rp39,46 triliun, atau meningkat 10,05 persen dibandingkan Maret 2024 yang tercatat Rp35,86 triliun.
Di sisi lain, Sudharma mengingatkan nasabah untuk tetap waspada terhadap potensi penipuan daring, seperti phishing, dan selalu menjaga kerahasiaan data pribadi serta data perbankan