Businesstrack.id- OpenAI dilaporkan tengah merancang perubahan besar dalam struktur perusahaan yang berdampak pada pembagian pendapatan dengan investor utamanya, termasuk Microsoft. Menurut laporan dari Tech Crunch, perusahaan kecerdasan buatan tersebut berencana mengurangi porsi bagi hasil untuk mitranya dari 20 persen menjadi hanya 10 persen pada akhir dekade ini, tepatnya di tahun 2030.
Langkah ini menyusul rencana restrukturisasi internal OpenAI, yang mengarah pada peralihan model bisnis menjadi public benefit corporation (PBC) — entitas laba terbatas yang tetap dikendalikan oleh divisi nirlaba OpenAI. Perubahan ini ditujukan untuk lebih sejalan dengan misi jangka panjang perusahaan dalam memastikan pengembangan AI yang bermanfaat bagi umat manusia.
Microsoft sendiri telah menginvestasikan puluhan miliar dolar AS dalam OpenAI dan saat ini memiliki hak eksklusif atas API OpenAI di Azure, serta akses terhadap kekayaan intelektualnya untuk pengembangan teknologi AI di ekosistem Microsoft.
Meski demikian, Microsoft disebut belum menyetujui restrukturisasi yang diusulkan pada 5 Mei 2025, karena masih meninjau bagaimana perubahan itu akan mempengaruhi posisi strategis dan nilai investasinya. Sebagai mitra utama, Microsoft ingin memastikan bahwa struktur baru tersebut tetap memberikan perlindungan atas kepemilikan teknologi dan potensi pendapatan di masa depan.
Dengan kontrak eksklusif antara keduanya yang masih berlaku hingga 2030, keputusan akhir soal restrukturisasi ini akan menjadi penentu penting dalam arah hubungan strategis dua raksasa teknologi tersebut.