Businesstrack.id- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menetapkan target pertumbuhan penjualan dan laba bersih sebesar 8–10% secara tahunan (yoy) untuk tahun 2025. Target ini ditopang oleh peluang dari reformasi sektor kesehatan dan kekuatan fundamental bisnis perseroan.
“Perseroan mempertahankan target pertumbuhan penjualan dan laba bersih tahun 2025 di kisaran 8 sampai 10 persen,” kata Presiden Direktur Kalbe Farma, Irawati Setiady, dalam keterangan resmi, Kamis (22/5).
Untuk mendukung pencapaian tersebut, Kalbe Farma mengalokasikan belanja modal (capital expenditure) maksimal Rp1 triliun tahun ini. Selain itu, perseroan juga merencanakan aksi pembelian kembali (buyback) saham senilai Rp250 miliar guna menjaga stabilitas harga saham di tengah fluktuasi pasar modal.
Buyback tersebut mengacu pada ketentuan OJK dalam POJK No. 13 Tahun 2023 mengenai pembelian kembali saham di kondisi pasar yang bergejolak.
Sebagai bentuk komitmen terhadap pemegang saham, Kalbe juga menyetujui pembagian dividen sebesar Rp1,7 triliun atau Rp36 per saham, setara 52% dari laba bersih tahun buku 2024.
Pada tahun 2024, Kalbe Farma mencatat laba bersih Rp3,24 triliun, tumbuh 17,13% dibanding Rp2,76 triliun pada 2023. Penjualan neto mencapai Rp32,62 triliun, naik 7,15% dari tahun sebelumnya.
Dari total penjualan, kontribusi pasar domestik mencapai Rp30,82 triliun, sedangkan ekspor sebesar Rp1,8 triliun. Berdasarkan lini bisnis, penjualan terbesar berasal dari distribusi dan logistik (Rp10,88 triliun), diikuti oleh obat resep (Rp8,29 triliun), nutrisi (Rp8,05 triliun), dan produk kesehatan (Rp3,58 triliun).