Optimisme Konsumen Masih Terjaga di Tengah Pelemahan Keyakinan terhadap Kondisi Saat Ini

Must read

Businesstrack.id- Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi nasional tetap terjaga pada Mei 2025. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang berada di level 117,5, masih dalam zona optimis (indeks >100) meskipun mengalami sedikit penurunan dibandingkan bulan sebelumnya.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa keyakinan konsumen tetap kuat karena ditopang oleh Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang mencerminkan harapan positif terhadap perekonomian ke depan.

“Terjaganya keyakinan konsumen pada Mei 2025 ditopang oleh ekspektasi yang positif, meskipun persepsi terhadap kondisi saat ini sedikit melemah,” ungkap Ramdan dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Kondisi Saat Ini Melemah, Tapi Harapan Tetap Kuat

Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) tercatat sebesar 106,0, turun dari 113,7 pada April. Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI) menjadi 118,1 dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (IPDG) menjadi 104,1.

Sementara itu, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) mencatatkan angka di bawah ambang batas optimisme, yakni 95,7, mengindikasikan adanya kekhawatiran konsumen terhadap kondisi pasar kerja saat ini.

Ekspektasi Konsumen Tetap Positif

Meski kondisi saat ini melemah, harapan konsumen terhadap masa depan ekonomi tetap tinggi. Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) tercatat di angka 129,0, sedikit lebih rendah dari bulan sebelumnya (129,8) namun masih dalam kategori optimis.

Komponen-komponen IEK yang menopang indeks ini meliputi:

  • Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja (IEKLK): 123,8 (naik dari 123,5)
  • Ekspektasi Penghasilan (IEP): 135,4 (turun dari 137,5)
  • Ekspektasi Kegiatan Usaha (IEKU): 127,8 (turun dari 128,5)

Konsumen Lebih Hati-hati dalam Belanja

Dari sisi perilaku keuangan, survei juga mencatat bahwa proporsi konsumsi terhadap pendapatan (average propensity to consume) menurun menjadi 74,3 persen, dari sebelumnya 74,8 persen. Sementara proporsi pembayaran utang naik tipis menjadi 10,8 persen, dan proporsi tabungan tetap stabil di level 14,9 persen.

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article