Businesstrack.id- PT Kian Santang Muliatama Tbk (RGAS) menargetkan pendapatan tahun 2025 sebesar Rp150–160 miliar, melonjak signifikan dibanding capaian tahun 2024 yang tercatat Rp72,52 miliar. Strategi utama perusahaan adalah memperkuat lini bisnis jasa pemasangan jaringan gas rumah tangga, yang dinilai memiliki potensi pertumbuhan besar.
Direktur Utama RGAS, Edy Nurhamid Amin, mengungkapkan optimisme pencapaian target tersebut dalam Paparan Publik di Jakarta, Senin (16/6).
“Kami yakin bisa mencapai minimal Rp150 miliar, bahkan bisa lebih, karena proyek jaringan gas masih terbuka sangat luas,” ujarnya.
Seiring target pendapatan yang agresif, RGAS mengalokasikan belanja modal (capex) hingga Rp8 miliar pada tahun 2025. Direktur RGAS, Sutarno, menjelaskan bahwa capex ini akan difokuskan pada pembelian peralatan kerja, kendaraan proyek, software, dan kebutuhan operasional lainnya yang berkaitan langsung dengan pengerjaan proyek jaringan gas.
“Tahun lalu capex kami juga sekitar Rp7-8 miliar, tapi lebih banyak untuk pengadaan tanah dan bangunan. Tahun ini lebih diarahkan ke kebutuhan teknis lapangan,” jelasnya.
Kinerja RGAS pada kuartal I-2025 menunjukkan lonjakan signifikan, dengan pendapatan mencapai Rp122 miliar, atau tumbuh lebih dari 510 persen year-on-year dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (Rp20 miliar). Angka tersebut bahkan sudah mencakup 81,53 persen dari target pendapatan tahunan, sekaligus melampaui total pendapatan sepanjang tahun 2024.
Transformasi bisnis dan fokus pada proyek jaringan gas menjadi motor utama pertumbuhan RGAS di tahun kedua sebagai perusahaan publik. Manajemen optimistis, peluang di sektor energi, khususnya gas rumah tangga, akan menjadi penopang pertumbuhan berkelanjutan ke depan.