Jakarta, 4 Agustus 2025 – PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mencatatkan kinerja positif pada semester pertama 2025 dengan laba bersih konsolidasian sebesar Rp1,6 triliun, meningkat 12% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pencapaian ini mencerminkan keberhasilan Danamon dalam menjaga efisiensi dan kualitas aset, di tengah kondisi ekonomi yang masih penuh tantangan. Salah satu faktor utama pendukung pertumbuhan laba adalah penurunan biaya kredit (cost of credit) sebesar 16% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Dari sisi intermediasi, total penyaluran kredit dan pembiayaan perdagangan (trade finance) mencapai Rp195,7 triliun, atau tumbuh 6% yoy. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh kinerja kuat di segmen Enterprise Banking, SME Banking, dan Consumer Banking.
Sementara itu, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp160,1 triliun, tumbuh 10% yoy. Pendanaan granular mencapai Rp93,1 triliun, meningkat 2%, dan simpanan giro serta tabungan (CASA) tumbuh sebesar 4% yoy, menegaskan fokus Danamon dalam memperkuat struktur pendanaan jangka panjang yang berbiaya rendah.
Dalam hal profitabilitas, Bank Danamon berhasil mempertahankan margin bunga bersih (NIM) di level 7%. Kualitas aset juga membaik, tercermin dari penurunan Loan at Risk (LAR) menjadi 9,9%, membaik 210 basis poin dibandingkan tahun sebelumnya. Rasio Non-Performing Loan (NPL) bruto juga turun menjadi 1,8%, dengan cakupan NPL (NPL coverage) mencapai 279,2%, naik 16 poin persentase.
Direktur Utama Bank Danamon, Daisuke Ejima, menyatakan bahwa kinerja semester I mencerminkan keberlanjutan strategi pertumbuhan bank yang solid.
“Kami berhasil menjaga momentum pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga, sekaligus memperkuat kualitas aset dan profitabilitas. Ini adalah hasil dari penerapan prinsip kehati-hatian dan tata kelola yang baik,” ujarnya dalam konferensi pers daring di Jakarta.
Strategi “Tumbuh Bersama sebagai Satu Grup Finansial” akan terus menjadi fondasi Danamon dalam menghadapi paruh kedua tahun ini, dengan fokus pada pertumbuhan berkelanjutan dan manajemen risiko yang disiplin.
