Jakarta, 4 Agustus 2025 – PT Krom Bank Indonesia Tbk (BBSI), anak usaha dari Kredivo Group, mencatatkan laba bersih sebesar Rp73,2 miliar hingga akhir kuartal II 2025, tumbuh 12,36 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Ini menjadi sinyal positif atas keberhasilan transformasi Krom menjadi bank digital sejak 2024.
Presiden Direktur Anton Hermawan menyampaikan bahwa pertumbuhan laba yang konsisten menunjukkan potensi jangka panjang Krom Bank dalam menghadirkan layanan keuangan digital yang relevan dan bertumbuh sehat.
“Kinerja kami mencerminkan keberhasilan strategi ekspansi digital dan kepercayaan pasar yang terus meningkat,” kata Anton dalam keterangannya, Jumat (1/8).
💰 Kinerja Utama Kuartal II 2025:
- Laba bersih: Rp73,2 miliar (tumbuh 12,36% yoy)
- Dana Pihak Ketiga (DPK): Rp5,6 triliun (tumbuh hampir 4x lipat yoy)
- Kredit disalurkan: Rp6,52 triliun (tumbuh 141,57% yoy dan 9,51% mom)
- NPL Gross: 2,70% (membaik dari 3,93% yoy)
- Loan to Deposit Ratio (LDR): 115,58% (turun dari 184,12% yoy)
Pertumbuhan dana murah dan deposito mencerminkan kepercayaan nasabah terhadap Krom Bank, diperkuat oleh bunga simpanan yang kompetitif serta platform digital yang semakin diminati.
🔄 Penyaluran Kredit: Ekspansi yang Selektif
Krom Bank mencatat penyaluran kredit melalui model channeling mencapai Rp5,85 triliun, yang menjadi tulang punggung pertumbuhan kredit. Namun, bank menyatakan mulai memperluas portofolio pembiayaan ke segmen ritel, sembari menjaga prinsip kehati-hatian dan disiplin risiko.
“Dengan kualitas aset yang membaik dan rasio NPL yang terjaga, kami akan terus memperluas jangkauan kredit secara hati-hati dan bertanggung jawab,” ungkap Anton.
💼 Likuiditas dan Arah Bisnis ke Depan
Struktur pendanaan yang solid dan likuiditas yang sehat menjadikan Krom Bank berada dalam posisi strategis untuk melanjutkan ekspansi. Penurunan LDR menjadi 115,58 persen menjadi sinyal perbaikan struktur pembiayaan yang lebih berimbang dan sehat.
“Keseimbangan antara pertumbuhan, profitabilitas, dan ketahanan likuiditas akan terus kami jaga untuk memastikan stabilitas bisnis dalam menghadapi tantangan ekonomi ke depan,” pungkas Anton.