Inflasi Juli 2025 Terkendali di 2,37 Persen, BI Pastikan Stabilitas Harga Tetap Terjaga

Must read

Jakarta, 4 Agustus 2025 – Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli 2025 tercatat 2,37 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), berada dalam kisaran target Bank Indonesia (BI) sebesar 2,5±1 persen. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan inflasi bulanan mencapai 0,30 persen (month-to-month/mtm).

Bank Indonesia menyampaikan bahwa capaian inflasi tersebut mencerminkan efektivitas koordinasi kebijakan antara BI dan pemerintah pusat serta daerah dalam menjaga stabilitas harga.

“Inflasi yang terjaga ini merupakan hasil konsistensi kebijakan moneter serta sinergi kuat dalam pengendalian inflasi melalui TPIP dan TPID,” ujar Ramdan Denny Prakoso, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Jumat (1/8).

📊 Rincian Komponen Inflasi Juli 2025:

🔹 Inflasi Inti

  • 0,13% mtm (naik dari 0,07% bulan sebelumnya)
  • 2,32% yoy (turun dari 2,37% bulan sebelumnya)
  • Dipicu terutama oleh kenaikan biaya pendidikan dasar dan menengah akibat faktor musiman tahun ajaran baru.

🔹 Volatile Food

  • 1,25% mtm (naik dari 0,77%)
  • 3,82% yoy (naik tajam dari 0,57%)
  • Disumbang oleh kenaikan harga beras, bawang merah, dan cabai rawit karena pasokan terganggu akibat musim tanam dan hambatan distribusi.

🔹 Administered Prices

  • 0,09% mtm (stabil dari bulan sebelumnya)
  • 1,32% yoy (turun dari 1,34%)
  • Dipengaruhi oleh harga BBM nonsubsidi, LPG rumah tangga, dan rokok (SKM).

BI menyatakan bahwa tekanan harga dari kelompok pangan bergejolak (volatile food) masih dalam kendali melalui program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang dijalankan secara terintegrasi oleh TPIP dan TPID di berbagai daerah.

🔍 Outlook Inflasi 2025–2026

Bank Indonesia tetap optimis inflasi akan berada dalam rentang target sepanjang 2025 dan 2026. Kebijakan moneter yang konsisten serta sinergi lintas sektor diproyeksikan mampu menjaga daya beli masyarakat dan kestabilan harga, meskipun terdapat tekanan musiman dan gangguan pasokan di sektor pangan.

 

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article