Pendapatan RAJA Naik, Laba Terkoreksi Akibat Divestasi Anak Usaha

Must read

Jakarta, 11 Agustus 2025 – PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), emiten infrastruktur energi terintegrasi, mencatatkan kenaikan pendapatan sepanjang kuartal II-2025 menjadi 127 juta dolar AS, naik tipis dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 123 juta dolar AS. Lonjakan ini terutama disebabkan oleh peningkatan volume penjualan gas dan operasional proyek-proyek strategis di sektor transmisi.

“Pertumbuhan ini didukung oleh kontribusi dari jaringan pipa transmisi gas di Perawang, Riau, serta pendapatan tambahan dari aktivitas operation and maintenance (O&M) di Ubadari, Papua Barat,” ujar Direktur Utama RAJA, Djauhar Maulidi, dalam keterangannya di Jakarta.

Namun, di tengah pertumbuhan pendapatan, RAJA mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 4 persen YoY menjadi 15,3 juta dolar AS, dari sebelumnya 16 juta dolar AS. Sementara itu, laba yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham induk menyusut lebih dalam, yakni 20 persen menjadi 11,3 juta dolar AS.

Djauhar menjelaskan bahwa penurunan laba ini utamanya disebabkan oleh aksi divestasi saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) yang resmi melantai di Bursa Efek Indonesia pada awal 2025. Meski berdampak pada penurunan laba jangka pendek, langkah tersebut merupakan bagian dari strategi RAJA untuk memperkuat neraca keuangan dan memberikan ruang lebih luas bagi ekspansi.

“Divestasi ini bukan akhir dari kontribusi RATU, justru membuka jalan bagi pertumbuhan yang lebih mandiri dan memperkuat fondasi bisnis jangka panjang RAJA,” tambahnya.

Untuk tahun 2025, RAJA telah menganggarkan belanja modal sebesar 70 juta dolar AS, dengan realisasi hingga akhir Juni mencapai 20 juta dolar AS atau sekitar 29 persen dari total anggaran. Dana tersebut dialokasikan untuk proyek-proyek penting, termasuk pembangunan kompresor di Sengkang (Sulawesi Selatan), jaringan pipa BBM Tanjung Batu–Samarinda, serta pengembangan infrastruktur pipa di wilayah Jawa Barat.

Menghadapi paruh kedua tahun ini, RAJA memfokuskan strategi pada penguatan lini bisnis midstream dan downstream. Di sektor midstream, proses akuisisi perusahaan infrastruktur LNG telah memasuki tahap akhir dan ditargetkan rampung pada kuartal ketiga. Sementara itu, rencana ekspansi downstream saat ini masih dalam tahap due diligence dan diharapkan tuntas sebelum tutup tahun.

Djauhar menyatakan optimisme bahwa kombinasi pertumbuhan organik dan strategi anorganik ini akan menopang pencapaian target keuangan RAJA pada akhir 2025.

 

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article