Jakarta, 18 Agustus 2025 — Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2026 disusun sebagai implementasi awal dari visi dan misi pemerintahannya bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Hal tersebut disampaikan dalam pidato kenegaraan pada Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR RI Tahun Sidang 2025–2026, Jumat siang di Kompleks Parlemen, Jakarta.
“Ini adalah APBN pertama yang saya rumuskan sebagai Presiden Republik Indonesia. Arsitektur APBN 2026 diarahkan untuk mewujudkan Indonesia yang tangguh, mandiri, dan sejahtera,” tegas Presiden Prabowo.
Dalam paparannya, Presiden menjelaskan bahwa ketangguhan nasional merupakan fondasi penting bagi kemandirian dan kesejahteraan rakyat. Ia menekankan pentingnya memperkuat ketahanan di sektor pangan, energi, ekonomi, dan pertahanan nasional.
“Sumber daya alam harus dikelola demi kepentingan seluruh rakyat, bukan hanya segelintir kelompok,” ujar Prabowo.
Sidang paripurna ini dihadiri oleh 473 anggota DPR RI dari seluruh fraksi. Ketua DPR RI Puan Maharani memimpin sidang sekaligus membuka dan menutup rangkaian agenda.
Turut hadir dalam sidang tersebut jajaran menteri Kabinet Merah Putih dan pimpinan lembaga tinggi negara. Antara lain Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Jaksa Agung ST Burhanuddin, dan Kepala BPK Isma Yatun.
Jajaran menteri yang hadir mencakup Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Polhukam Budi Gunawan, Menko Infrastruktur dan Pembangunan Agus Harimurti Yudhoyono, hingga Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Menteri Luar Negeri Sugiono.
Pemerintah juga memproyeksikan RAPBN 2026 akan berfokus pada penguatan fondasi ekonomi nasional melalui belanja yang produktif dan berkeadilan, seiring dengan dorongan untuk mewujudkan pemerintahan yang efektif, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.