Utang Luar Negeri Indonesia Capai USD 433,3 Miliar di Kuartal II 2025, Pertumbuhan Melambat

Must read

Jakarta, 18 Agustus 2025 – Bank Indonesia (BI) mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan II 2025 mencapai USD 433,3 miliar, tumbuh 6,1 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka ini menunjukkan perlambatan dari pertumbuhan pada triwulan I 2025 yang sebesar 6,4 persen (yoy).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa perlambatan ini terutama dipengaruhi oleh kontraksi ULN swasta, sementara ULN pemerintah terus menunjukkan pertumbuhan positif.

“ULN pemerintah tumbuh 10 persen (yoy), meningkat dari 7,6 persen pada kuartal sebelumnya,” ujar Ramdan, Jumat (15/8), di Jakarta.

Kenaikan tersebut didorong oleh arus masuk modal asing ke pasar Surat Berharga Negara (SBN), mencerminkan tingginya kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian global.

ULN pemerintah sebagian besar digunakan untuk membiayai sektor-sektor strategis, antara lain:

  • Jasa kesehatan & sosial: 22,3%
  • Administrasi pemerintah, pertahanan & jaminan sosial: 19%
  • Pendidikan: 16,4%
  • Konstruksi: 11,9%
  • Transportasi & pergudangan: 8,6%

ULN pemerintah juga tetap didominasi oleh utang jangka panjang, mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah.

Sementara itu, ULN swasta mengalami kontraksi 0,7 persen (yoy) pada triwulan II, setelah sebelumnya juga terkontraksi 1,0 persen. Kontraksi ini terutama terjadi pada sektor non-lembaga keuangan, yang turun 1,4 persen, sedangkan lembaga keuangan masih tumbuh 2,3 persen.

Sektor penyumbang terbesar ULN swasta mencakup:

  • Industri pengolahan
  • Jasa keuangan dan asuransi
  • Pengadaan listrik dan gas
  • Pertambangan dan penggalian
    dengan total pangsa 80,5 persen dari keseluruhan ULN swasta.

ULN swasta juga relatif aman, dengan 76,7 persen berupa utang jangka panjang.

Secara keseluruhan, struktur ULN Indonesia masih dalam kategori sehat. Rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II tercatat 30,5 persen, lebih rendah dari 30,7 persen pada kuartal sebelumnya. Utang jangka panjang mendominasi total ULN, yakni sebesar 85 persen.

Bank Indonesia menegaskan bahwa mereka akan terus bekerja sama dengan pemerintah untuk menjaga kesehatan struktur ULN, memastikan fungsinya sebagai sumber pembiayaan pembangunan yang berkelanjutan dan minim risiko terhadap stabilitas ekonomi.

 

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article